Quantcast
Channel: Nathalia DP
Viewing all articles
Browse latest Browse all 853

Lomie Banteng... Mmmm Yummy...

$
0
0

Sajian mi memang banyak macamnya. Salah satunya yaitu lomie. Olahan mi yang berasal dari Tionghoa ini agak berbeda dari mi biasanya, karena kuahnya yang kental, dan rasanya yang khas. Kuahnya menggunakan tambahan tepung tapioka. Dan dalam penyajiannya, biasanya pasti ada ebinya. Terbayang kan, pasti berbeda rasanya dengan mi biasa....

Lomie yang cukup terkenal di Bandung dan menjadi langganan saya yaitu Lomie Mambo di Jalan Imam Bonjol. Memang sih, setiap ke Imam Bonjol--waktu masih kerja dulu--saya tidak selalu memesan lomie, karena di sana pilihan makanannya cukup banyak. Tapi ya, di sana lah, satu-satunya tempat lomie enak yang saya tahu.

Sekarang ini, saya sedang kangen makan lomie. Tapi kejauhan kalau ke Imam Bonjol. Eh, kebetulan beberapa waktu lalu ketika lewat di Jalan Banteng pas jam makan siang, saya melihat warung lomie. Namanya disesuaikan dengan nama jalannya menjadi Lomie Ayam Jalan Banteng. Tempatnya memang kecil, tapi ramai. Membuat saya berasumsi bahwa lomie di sini mungkin enak.

Akhirnya saya pun masuk ke dalam, meskipun harus menunggu beberapa menit--karena saking ramainya--untuk mendapatkan tempat duduk. Siang itu, warung tersebut dipenuhi oleh teteh-teteh pegawai swasta, bapak-bapak, hingga keluarga yang membawa anak--seperti saya. Penuh. Apalagi sedang jamnya makan siang.

Selain lomie, di sana juga tersedia lohun (lomie bihun), yamin, bakmie kuah, dan bihun kuah. Bahkan di gerobak sebelah, ada bakso tahu juga. Tapi karena udah kangen berat sama lomie, maka saya pun memesan lomie dong.

Penampilannya, jelas menggoda ya. Satu porsi lomie ayam seharga Rp 16.000 terdiri dari mi, kangkung, bakso, pangsit, ayam suwir, dan dorokdok (kerupuk rambak). Sayang, ada taburan daun bawangnya, padahal saya sudah bilang enggak perlu pakai daun bawang.

Minya, licin-licin kenyal gitu. Kangkungnya, renyah. Baksonya, lumayan. Pangsitnya juga enak. Kuahnya, kental dan gurih. Campuran antara rasa ebi, perasan jeruk nipis, dan sambal pedas membuat kuahnya terasa segar, enggak enek. Apalagi ditambah dorokdok, wuih mantap deh. Karena kuahnya kental, lomie ini menurut saya memang paling cocok disantap menggunakan sumpit.

Alhamdulillah, kangen saya pada lomie sudah terobati. Kalau nanti tiba-tiba kepingin lagi, enggak perlu jauh-jauh ke Jalan Imam Bonjol. Cukup ke Jalan Banteng saja, yang katanya sudah mulai berjualan di sana sejak tahun 2002. Bukanya dari pagi (sekitar pukul 9) sampai sore (sekitar pukul 5). 

~~~

Lomie Ayam Jalan Banteng
Jalan Banteng No. 11 Bandung


Viewing all articles
Browse latest Browse all 853

Trending Articles