Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 853

Jajan Cashless di Warung Pinggir Jalan? Bisa...


Siang itu hujan turun rintik-rintik. Pulang sekolah, Jav mengajak saya jajan mi ayam dulu sebelum kembali ke rumah. Hmmm, enak juga ya hujan-hujan, dingin, ngemil mi ayam. Cek dompet... duh, uangnya enggak cukup, cuma ada 10 ribu rupiah, huhuhu....

Terbiasa Cashless

Sejak kecil, saya memang enggak biasa membawa uang tunai banyak-banyak. Meski orang tua memberi uang saku mingguan, setiap hari saya selalu membawa uang secukupnya saja. Terus berlanjut hingga saya bekerja dan mempunyai rekening tabungan beserta kartu debitnya. Meminimalkan risiko hilang, jatuh di jalan, dicopet, dan lain-lain.

Apalagi sekarang sudah ada berbagai macam dompet digital, saya semakin irit membawa uang tunai. Pernah tuh kejadian, saya pergi menggunakan GOJEK, jadi ya bayarnya memakai Go-Pay. Setelah kembali ke rumah, baru sadar bahwa ternyata saya berangkat tanpa membawa dompet. Kaget banget. Tapi yang penting sudah aman sampai di rumah, enggak terlantar di jalan, hihihi....

Makanya, kalau cuma pergi mengantar jemput Jav sekolah, saya sudah cukup pede hanya membawa uang 10-20 ribu rupiah, SIM, dan kartu debit. Kecuali jika memang ada keperluan, misalnya mau sekalian ke tukang sayur atau membeli beras, baru saya membawa uang lebih.

Bagi saya, gaya hidup cashless itu banyak manfaatnya. Lebih praktis, karena enggak perlu repot membawa uang tunai banyak-banyak. Lebih aman, meminimalkan risiko hilang dan terhindar dari tindak kejahatan. Lebih hemat, karena jumlah yang dibayarkan sama persis dengan harga yang tertera hingga digit terakhir. Serta lebih rapi dalam pencatatan, sehingga memudahkan penyusunan laporan keuangan. 

Enggak Enaknya Cashless

Meski begitu, saya juga sempat merasa kesulitan gara-gara terbiasa cashless. Waktu itu, setelah mengantar Jav ke sekolah, Mamah tiba-tiba mengajak saya jalan-jalan ke Mutiara Super Kitchen, salah satu tempat belanja perabot rumah tangga di Bandung. Enggak membawa uang banyak sih, tapi karena ada kartu debit, saya pun pede saja memilih-milih barang. Tapi ketika tiba di kasir, mesin EDC-nya eror. Untungnya bareng Mamah, bisa pinjam uang dulu. Kalau sendiri, pilihannya ya cari ATM atau enggak jadi belanja sambil menahan malu, heuheu....

Selain soal mesin EDC yang eror, kesulitan lain yang saya rasakan dari kebiasaan cashless yaitu fasilitas yang masih terbatas. Yup, belum semua merchant menerima sistem pembayaran cashless. Membeli bala-bala, kue cubit, atau seblak basah di pinggir jalan, ya masih harus menggunakan uang tunai, belum bisa gesek memakai kartu debit, hihihi.... 

Makanya, kembali ke soal Jav yang mendadak mengajak jajan mi ayam di awal cerita tadi, saya langsung kebingungan. Mau melipir ke mal, cuma pakai sendal jepit, malu, hihihi.... Tapi jajan mi ayam di pinggir jalan juga, uang tunainya cuma sedikit, enggak cukup. Masa harus ke ATM dulu? 

Bisa beli via Go-Food sih, tapi namanya mi ayam kan paling enak makan di tempat. Rasanya suka berbeda kalau dibungkus. Lalu... ingat Go-Food, saya jadi ingat SPOTS. Kalau enggak salah, saya pernah melihat mesin EDC SPOTS di warung mi ayam langganan kami. Saya dan anak-anak pun langsung meluncur ke sana.


Ternyata betul, warung mi ayam langganan kami sudah menggunakan mesin EDC SPOTS. Kami pun bisa ngemil mi ayam dan membayar tanpa perlu mengeluarkan uang tunai.


Tentang SPOTS

Teman-teman tahu SPOTS enggak? Kira-kira berapa ya harga mesin EDC SPOTS, kok bisa digunakan warung mi ayam langganan kami? 

SPOTS adalah perangkat kasir online dengan sistem Point of Sale (POS) untuk mengelola pesanan. SPOTS merupakan bagian dari grup perusahaan GOJEK. Produk ini ditujukan bagi UMKM dan pemilik franchise untuk memudahkan proses transaksi. Saat ini, SPOTS sudah digunakan oleh lebih dari 15.000 outlet di seluruh Indonesia. 

Selain sebagai perangkat kasir online dengan sistem POS, SPOTS merupakan All in One Device yang bisa digunakan sebagai mesin EDC dan printer. Sebelumnya, mesin EDC SPOTS hanya bisa digunakan untuk pembayaran melalui Go-Pay. Tapi kini sudah bisa mendukung pembayaran kartu debit loh. Bahkan sebentar lagi bisa menggunakan kartu kredit juga. SPOTS merupakan mesin EDC pertama yang memiliki opsi melakukan pembayaran 3 macam seperti ini.


Bagi saya sebagai pembeli yang memang terbiasa cashless, mesin EDC SPOTS ini benar-benar keren. Bayar menggunakan kartu debit di gerai-gerai di mal sih sudah biasa ya. Tapi kalau bisa bayar menggunakan kartu debit di warung-warung di pinggir jalan juga, wow luar biasa. Memudahkan banget.

Bagi pemilik usaha, dengan harga mesin EDC yang sangat terjangkau, SPOTS ini jelas lebih banyak lagi keuntungannya. 

Multifungsi
Mesin EDC SPOTS terintegrasi dengan GoBiz. Pemilik usaha bisa mengatur menu, menerima pesanan GoFood, mencatat ragam tipe pembayaran, membuat promo diskon, dan mendapatkan laporan harian dengan aplikasi GoBiz dalam perangkat SPOTS.

Praktis
Perangkat kasir online ini dilengkapi dengan printer yang dapat digunakan untuk mencetak resi penjualan secara instan. Jadi pemilik usaha enggak perlu mesin tambahan untuk mencetak resi transaksi.


Mudah dan aman
Mesin EDC SPOTS dapat menerima berbagai macam pembayaran non tunai seperti transaksi QRIS, kartu debit, dan lainnya tanpa ribet. Serta kartu kredit juga dalam waktu dekat. Pemilik usaha enggak perlu repot membayar banyak mesin EDC dari berbagai macam bank, cukup membayar satu harga mesin EDC saja.

Harga Mesin EDC SPOTS

Untuk berbagai fitur lengkap yang integratif dan berkualitas seperti ini, harga mesin EDC SPOTS sangat terjangkau. Untuk pendaftaran, biayanya Rp 490.000. Adapun untuk sewanya, harga mesin EDC SPOTS ini yaitu Rp 4.900 per hari.

Menarik sekali kan. Nah, bagi teman-teman pengusaha yang tertarik untuk menggunakan SPOTS juga, bisa mendapatkan informasi dari media sosial SPOTS di https://www.instagram.com/spots.id/ ya.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 853

Trending Articles