Quantcast
Channel: Nathalia DP
Viewing all articles
Browse latest Browse all 854

Mengatasi Speech Delay Bersama Dini.id

$
0
0

"Ngapain ke dokter segala?"
"Kan dia jalan duluan, nanti juga ngomong, tunggu aja."
Begitu tanggapan orang-orang terdekat kami ketika saya dan suami mengatakan akan memeriksakan Rashya ke dokter tumbuh kembang. 

Saya juga sebenarnya enggak ingin kok membawa Rashya ke dokter. Bukannya apa-apa, takut mendengar diagnosis yang aneh-aneh. Tapi karena di usianya yang kedelapan belas bulan Rashya belum juga mengeluarkan kata-kata berarti, saya dan suami pun mencoba memeriksakan Rashya ke dokter. Dimulai dari dokter anak, dirujuk ke dokter tumbuh kembang, kemudian ke dokter rehabilitasi medik. 

Baca juga:

Ternyata Rashya memang mengalami speech delay. Namun masih ringan dan enggak perlu diberikan terapi. Dokter hanya menyarankan agar Rashya lebih banyak bersosialisasi dengan teman sebaya. Kalau ada daycare, bisa dimasukkan ke daycare. 

Kebetulan di depan rumah memang ada daycare, tapi rasanya kok berat banget memasukkan Rashya ke daycare. Sudahlah masih kecil banget, belum bisa ngomong pula, nanti kalau dia kenapa-kenapa bagaimana, huhuhu....

Akhirnya saya pun konsultasi sama psikolog di sekolah Jav. Kata beliau, "Daycare apa? Ngerti anak?" Hmmm.... "Sebenarnya bayi itu belajar bicara dari ibu." Hmmm.... "Lebih banyak side effect-nya." Hmmm....

Sejujurnya, hati kecil saya setuju banget dengan pendapat ibu psikolog. Tapi merasa bersalah juga kalau enggak melakukan saran dari dokter. Akhirnya saya dan suami mengambil jalan tengah. Rashya ikut main saja satu/dua jam saja di daycare. 

Sekarang usia Rashya sudah lebih dari dua tahun. Karena sempat sakit cacar air dan libur berminggu-minggu, dia enggak mau lagi main di daycare, huhuhu.... Alhamdulillah dalam beberapa bulan ini kemampuan bahasanya sudah ada kemajuan, kosakatanya terus bertambah. Meski jika dibandingkan dengan anak seusianya sih memang terlambat. 

Makanya saya merasa belum tenang nih. Karena perkembangan bicara dan bahasa itu kan merupakan tolak ukur perkembangan kognitif dan intelektual juga. Jadi menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya. Saya khawatir hal tersebut akan memengaruhi perkembangan sosial emosinya juga. Ya bayangkan saja, bagaimana ketika Rashya memiliki keinginan, sedih, atau marah, tapi dia enggak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Kasihan kan, hiks....

Setiap hari, saya terus berusaha memberi Rashya stimulasi. Sering mengajaknya berbicara, menyanyi, membaca buku, dan bermain bersama. Pondasi besar dari kemampuan verbal anak adalah interaksi sosialnya. Mudah-mudahan dengan seringnya Rashya bercengkrama dengan keluarganya dan bersosialisasi dengan teman sebayanya, membuat Rashya semakin terasah kemampuan berbahasanya.

Dari lingkungan terkecil yakni keluarganya, Rashya mulai mengenal kata baru dan maknanya. Oleh karena itu, yang wajib diberikan orang tua itu kan kebersamaan dalam bermain, bukan hanya mainan yang banyak dan mahal harganya. Bagi anak, bermain adalah salah satu cara untuk belajar. Orang tua yang menemani kegiatan ini bisa membantu anak dalam berbagai hal, termasuk menambah kekayaan kosakatanya. 

Nah, saya baru tahu nih bahwa ternyata, selain sering mengajak anak mengobrol dan bermain bersama, salah satu solusi yang bisa dipilih orang tua untuk melakukan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak yaitu Dini.id.

Dini.id adalah startup yang khusus dirancang untuk memberikan program stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak dengan memadukan antara teknologi, ilmu psikologi, orang tua, dan tim ahli. 

Beberapa program Dini.id adalah : 
  1. Sistem assessment online gratis di website www.dini.id yang dapat mengidentifikasi keterlambatan dan potensi dalam perkembangan anak. 
  2. Kelas stimulasi dan intervensi sambil bermain yang dilakukan di playground-playground mitra yang dirancang untuk mengaktifkan neuron dalam otak sehingga meningkatkan perkembangan kognitif dan menjadi dasar perkembangan tahap selanjutnya terutama untuk belajar. 
  3. Program assesment, observasi, dan investigasi berkala yang disupervisi oleh psikiater dan psikolog klinis untuk mengoptimalkan perkembangan anak yang berbeda-beda dan unik. 

Yang saya suka, program stimulasi dan intervensi di Dini.id ini melibatkan orang tua secara langsung, sehingga orang tua bisa memiliki interaksi yang baik dengan anak sekaligus dapat membangun ikatan yang kuat dengan anak.

Adakah teman-teman yang anaknya mengalami speech delay juga? Ada video nih tentang Mengatasi Speech Delay pada Anak Usia Dini. Isinya benar-benar 'bergizi' dan menambah banyak pengetahuan baru. Memberikan pehamaman bahwa stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak yang mengalami speech delay itu sangat penting.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 854

Trending Articles