Suatu hari, sekitar satu bulan yang lalu, tiba-tiba saya mendapatkan telepon dari teman lama ayah saya. Sebelumnya saya sudah menebak, pasti ada hubungannya dengan pekerjaan. Ternyata... memang benar. Beliau mengatakan bahwa perusahaan konsultannya mengikuti tender dengan mencantumkan nama saya sebagai salah satu tim ahlinya. Pekerjaannya berhubungan dengan perencanaan wilayah dan kota, makanya mereka memakai nama saya. Dan... mereka berhasil memenangkan tender. Glek!
Logika saya langsung bekerja. Sejak melahirkan Jav empat setengah tahun yang lalu, saya (tiba-tiba) memutuskan untuk berhenti bekerja. Itu berarti selama empat setengah tahun juga saya tidak pernah lagi berhubungan dengan segala hal yang berkaitan dengan perencanaan wilayah dan kota. Pernah juga sih beberapa kali mendapat tawaran pekerjaan dari teman, tapi selalu saya tolak karena mengharuskan saya untuk melakukan survei lapangan dan presentasi di luar kota. Jadi, kalau bergabung dalam pekerjaan ini, saya khawatir tidak tahu akan melakukan apa :))
Tapi teman ayah saya itu meminta saya untuk membantunya. Saya jadi tidak enak juga untuk menolak. Lagipula, rezeki masa ditolak. Akhirnya, dengan berat hati saya menyanggupi untuk bergabung dalam pekerjaan tersebut.
Beberapa hari kemudian, saya pun mengikuti kick off meeting di tempat klien di salah satu lembaga pemerintah nonkementerian di Jakarta. Perasaan saya? Campur aduk. Kaget karena mengetahui bahwa buku-buku dan catatan kuliah saya tidak jelas keberadaannya. Bingung karena pakaian yang pantas untuk dipakai ke acara meeting di lemari saya sangat terbatas. Galau karena harus meninggalkan Jav. Sebal karena harus merasakan lagi macetnya Kota Jakarta di hari kerja.
Namun, yang paling mengganggu adalah rasa cemas karena di acara kick off meeting tersebut ada tiga orang kakak angkatan dari jurusan saya. Dengan kondisi otak saya yang benar-benar sedang blank terhadap dunia perencanaan wilayah dan kota, menemukan mereka berada di antara tim klien merupakan mimpi buruk T_T Untung waktu kuliah, saya ikut ospek dan cukup aktif di himpunan, jadi ketakutan saya sedikit berkurang :p
Sekarang, saya masih meraba-raba, kira-kira nanti keluaran dari pekerjaan ini bagaimana, metoda apa yang digunakan, dan data apa saja yang dibutuhkan. Yang paling membuat merasa merana sih karena sekarang saya tidak mempunyai akses terhadap artikel jurnal dan sumber data seperti ketika saya masih bekerja menjadi peneliti di kampus dulu :(
Hmmm, dinikmati saja lah. Karena ternyata menyenangkan juga berjibaku lagi dengan pembangunan dan pembiayaan infrastruktur, moda transportasi, kemacetan, pusat logistik, logistics performance index, RPJMN, Perpres, dan kawan-kawannya :)
Lagipula pekerjaan ini cukup fleksibel. Bahan-bahan pekerjaan sudah disediakan. Saya tinggal mengerjakannya di rumah. Rapat koordinasi seminggu sekali saja, itupun sambil membawa Jav. Alhamdulillah kemarin waktu diajak rapat koordinasi Jav bisa bermain dengan agak tenang. Main mobil-mobilan di meja, gambar-gambaran di papan tulis, bereksperimen dengan kursi, hingga memperhatikan layar dan bayangan yang dihasilkan dari proyektor :p
Tapi walaupun pekerjaannya fleksibel, tetap saja kan harus selesai. Lumayan menyita waktu, tenaga, dan pikiran juga. Apalagi, untuk mengerjakannya harus duduk di depan laptop. Tidak bisa seperti membuat tulisan untuk blog yang dapat diselesaikan di ponsel sambil tidur-tiduran atau sambil mengawasi Jav bermain sepeda di halaman rumah. Makanya, sekarang ini saya kesulitan mencari waktu untuk blogwalking dan meninggalkan jejak di blog teman-teman. Manajemen waktunya masih berantakan :(