![]() |
Sumber: https://pixabay.com/en/batik-painter-bali-1262522/ |
Siapa sih yang enggak mengenal batik? Kebangetan deh kalau ada yang enggak tahu batik. Anak saya saja, Jav (7 tahun) sudah mengenal batik sejak usianya masih balita. Selain biasa mengenakan batik ke acara resepsi pernikahan, Jav juga rutin memakai kemeja batik ke sekolahnya setiap satu kali dalam seminggu.
Batik merupakan salah satu kain ciri khas budaya Indonesia. Kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu ”tik” yang berarti titik/matik (kata kerja, membuat titik). Kain tradisional ini menggunakan alat yang disebut canting untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola di kain mori. Sehingga saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam enggak akan terkena warna.
Batik telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit. Berkembang sampai ke Kesultanan Mataram, Kesultanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, dan masih terus dibudayakan hingga kini. Di Indonesia, batik juga sudah dikembangkan di luar pulau Jawa seperti batik Aceh, batik Cual di Riau, batik Papua, batik Sasirangan di Kalimantan, batik Minahasa, dan lain-lain. Tekniknya pun beragam. Bukan hanya teknik canting, namun ada pula teknik celup ikat, printing dan cap, serta colet.
Sejak 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Yeay! Makanya tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Tapi bukan berarti kita memakai batik setahun sekali saja--saat Hari Batik Nasional--dong ya. Karena sebenarnya batik bisa digunakan kapan saja loh.
Kalau teman-teman suka memakai batik dalam bentuk apa nih? Selendang, blus, blazer, gamis, rok, atau celana? Nah, kali ini saya akan membahas penggunaan rok batik untuk segala suasana.
![]() |
Sumber: https://super.mataharimall.com/rok-batik/ |
Rok batik untuk ke kantor
Sekarang pakai batik ke kantor, bukan hanya hari Jumat ya? Maaf kudet, sudah lama enggak jadi orang kantoran, hehehe.... Kalau saya perhatikan nih, sebagian besar perempuan yang bekerja, mengenakan batik dalam bentuk blus atau blazer dengan bawahan rok atau celana. Padahal bisa juga loh dibalik. Agar lebih bervariasi, atasnya menggunakan kemeja atau blus biasa, kemudian dipandankan dengan rok batik. Pemilihan motif dan warna batik yang tepat, bisa membuat penggunanya terlihat profesional.
Rok batik untuk acara formal
Batik merupakan kain yang selalu pas untuk digunakan ke acara seperti wisuda, resepsi pernikahan, dan acara formal lainnya. Perempuan akan terlihat lebih anggun bila mengenakan kain batik sebagai pelengkap kebayanya. Apalagi bila disandingkan dengan selop berhak tinggi yang manis. Tapi sejujurnya, saya sendiri merasa agak repot setiap memakai kain batik yang dililit-lilit. Untungnya sekarang banyak kain batik yang sudah dijadikan rok. Praktis banget. Kalau menjahit sendiri, bisa juga dibuat sarimbit agar seragam dengan kemeja anak-anak dan ayahnya.
Rok batik untuk acara non formal
Teman-teman yang suka jalan-jalan bersama keluarga, ngopi bareng teman, atau menghadiri arisan di komplek, bisa tampil cantik apabila mengenakan rok batik sebagai alternatif. Paling asyik memilih motif dan warna rok batik yang cerah untuk menghasilkan penampilan yang segar namun tetap sopan dan rapi.
Rok batik untuk santai di rumah
Saya sih santai di rumah itu memang paling nyaman ya mengenakan daster batik. Apalagi daster batik yang sudah belel. Rasanya adem, hihihi.... Tapi perlu lah sekali-kali dandan cantik di rumah, walau hanya berkutat di depan kompor atau laptop. Bisa membuat lebih semangat menjalani rutinitas harian. Apalagi pas akhir pekan dan ada suami. Memakai rok batik selutut bisa membuat penampilan menjadi lebih menarik. Menyenangkan pandangan suami itu berpahala loh, hohoho....
Jadi kepingin belanja rok batik nih, hehehe....