Sudah sejak lama saya ingin mengajak Jav main ke Perpustakaan Daerah Jawa Barat (Perpusda Jabar). Katanya sekarang tempatnya lebih nyaman dan lebih asyik. Apalagi Jav termasuk anak yang suka dibacakan buku. Suka kalap juga kalau diajak ke toko buku. Pasti betah deh kalau diajak ke sana. Tapi karena lokasinya agak sulit (masuk ke dalam komplek Kawaluyaan, bukan di pinggir jalan Soekarno Hatta), rencana itu pun selalu tertunda.
Liburan semester kemarin saya sempat mengajak Jav lagi. Tapi masih gagal terus karena Jav suka lama siap-siapnya. Keburu panas. Belum lagi waktu untuk berliburnya pun kepotong gara-gara sayanya sakit. Deuh.... Hingga sehari sebelum sekolah, Jav menagih janji saya, minta jalan-jalan ke perpustakaan.
Alhamdulillah, pas berangkat ketemu yangkinya Jav yang mau beli beras ke dapan komplek. Tadinya cuma mau nebeng ke depan, akhirnya malah diantar sampai ke lokasi, hihihi.... Soalnya dari rumah saya ke Perpusda Jabar ini lumayan memutar jalurnya kalau pakai kendaraan umum. Harus menggunakan dua angkot yang berbeda. Belum lagi ke dalam kompleknya, kalau enggak pakai becak ya jalan. Sedangkan kalau pakai kendaraan pribadi, bisa lewat jalan pintas. Signifikan banget deh perbedaannya.
Kami tiba di Perpusda Jabar sekitar pukul sepuluh. Dari luar, gedungnya tampak modern, karena bangunannya dikelilingi oleh kaca. Ketika masuk, udara yang sejuk dan lobi yang luas menyambut kami. Saya langsung menghampiri sebuah layar untuk mengisi buku tamu digital.
Lihat-lihat ke sekeliling, ternyata ruang baca anak terletak di lantai satu. Saya pun mengajak Jav untuk masuk ke sana. Tapi saya lupa bahwa untuk masuk ke dalam, enggak boleh membawa barang. Ups, titip tas dulu deh di loker. Di dekat loker ada petugas yang berjaga dan memberikan kunci loker kok.

Ketika masuk ke dalam ruang baca anak, saya harus kembali mengisi buku tamu. Kali ini enggak digital, hehe.... Rupanya sudah ada beberapa pasang anak dan orang tua (ayah/ibu) yang berada di sana. Ada yang sedang memilih buku, ada yang sedang membaca buku, dan ada juga yang sedang bermain. Di ruang tersebut ada perosotan juga, jadi anak-anak enggak akan bosan.
Sebagai pemanasan, Jav langsung mencoba bermain perosotan, sedangkan saya berkeliling melihat-lihat koleksi buku anak apa saja yang ada di sana. Seru banget, memang bikin betah deh.
Setelah bermain perosotan sebentar, Jav memilih satu buku untuk saya bacakan. Kemudian main lagi, lalu memilih buku lagi, dan baca buku lagi, begitu terus. Kadang ada juga buku yang saya pilihkan. Buku yang semoga bisa mengurangi ketakutan Jav pada monster serta supaya Jav berani untuk tidur sendiri.
Jav terlihat sangat nyaman. Sementara saya, hmmm jujur, merasa tersiksa. AC-nya dingin banget, hiks.... Jav sih enak bisa sambil main perosotan, lari-lari, loncat-loncat supaya hangat. Sedangkan saya, heuheu.... Mana enggak bawa jaket. Tapi melihat Jav seneng sih, saya tahan-tahan deh dinginnya.
Enggak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas. Sebuah pengeras suara mengumumkan bahwa saat itu sudah masuk jam istirahat dan pengunjung perpustakaan dipersilakan untuk keluar dari ruang baca. Bisa saja sih kami menunggu di lobi, apalagi katanya ada wifi gratis. Tapi karena sudah lapar, saya ajak Jav untuk pulang saja, cari tempat makan siang di sekitar Metro.
Sedih sih, enggak sempat ngintip ke ruang baca dewasa. Gara-gara kesiangan datangnya. Harusnya dari pagi karena Perpusda Jabar ini sudah buka sejak pukul delapan.
Kalau buku anak, saya memang enggak berniat untuk pinjam. Padahal gratis loh. Bisa pinjam tiga buah buku dalam jangka waktu dua minggu. Cuma untuk mencapai perpustakaannya itu loh, perjuangan banget. Kemarin saja pulangnya kan pakai angkot ya, sejam lebih dong. Padahal kalau lewat jalan pintas hanya butuh waktu lima belas menit saja.
Semoga, pihak pemerintah Jawa Barat, ataupun pihak pemerintah Kota Bandung berkenan menyediakan perpustakaan daerah yang lebih mudah untuk dijangkau.
~~~
Perpustakaan Daerah Jawa Barat
Jalan Kawaluyaan II No. 4 Bandung
Buka: Senin sampai Jumat pukul 08.00 - 21.00 WIB, Sabtu pukul 08.00 - 16.00 WIB