Beberapa minggu yang lalu, saya dan suami ada perlu ke Bandung Indah Plaza (BIP). Sebentar saja sih. Nah, setelah urusannya beres kami pun memutuskan untuk ngemil di food court. Iya ngemil, soalnya sebelum ke BIP, kami udah makan siang di Gedung Sate.
Seperti biasa, Food Court BIP kan enggak pernah sepi. Setelah pencarian yang agak lama, kami pun bisa mendapatkan meja. Sempat ada drama sih sebentar karena Jav inginnya makan di salah satu gerai fast food yang berada di luar area food court. Bukan karena dia ingin makanan di sana, tapi karena dia melihat di sana ada playground-nya. Untung Javnya berhasil dibujuk dengan segelas Milo, heuheu....
Tapi memang, kalau makan di food court gitu malah suka jadi bingung ya. Terlalu banyak pilihan, dan semuanya menarik, hihihi.... Namun kemudian mata saya menangkap sebuah nama bakso yang lagi ngehits banget di Bandung, Bakso Boedjangan.
Rupanya Bakso Boedjangan ini merupakan bagian dari Mafia Group. Baru mulai beroperasi sejak 9 Januari 2015, tapi kini sudah membuka 6 gerai di Bandung, 1 gerai di Cimahi, dan 1 gerai di Garut. Menu andalannya yaitu Bakso Urat, Bakso Keju Meleleh, Bakso Super Pedas, dan Bakso Goreng.
Akhirnya saya (saya saja, suami pesan makanan dari gerai yang lain) memilih untuk memesan baksonya saja. Masih kenyang kalau memesan bersama mi, bihun, atau nasi. Saya pun memilih dua buah dari empat bakso andalan di Bakso Boedjangan, yaitu Bakso Keju Meleleh dan Bakso Super Pedas. Harganya masing-masing Rp 13.500.

Ukuran baksonya memang besar. Pertama, saya coba dulu kuahnya. Gurih dan enak! Ditambah dengan sambal, jadi semakin mantap. Bagi saya, kuah bakso itu penting banget untuk menentukan tingkat kepuasan dalam menikmati semangkuk bakso, hehehe....

Kemudian, saya coba potong Bakso Kejunya. Wow di tengahnya ada saus keju, bukan potongan keju. Baksonya lembut dan dagingnya terasa sekali. Enak. Dipadukan dengan saus keju yang gurih, hmmm yummy....

Lalu, saya lanjutkan dengan memotong Bakso Pedasnya. Ternyata di tengahnya ada sambal cair, sehingga ketika baksonya dipotong lebih kecil, sambalnya keluar bercampur dengan kuah baksonya. Jadinya enggak ada bedanya dengan sambal yang saya tambahkan ke kuahnya. Menurut saya sih, mungkin akan lebih oke seandainya cabainya digiling bersama adonan baksonya. Jadi pedasnya enggak 'kabur' ke mana-mana. Jadi untuk pecinta pedas seperti saya, bisa menikmati dua macam pedas, pedas dari kuahnya dan pedas dari baksonya.
Selain itu, saya agak kecewa juga dengan peralatan makannya. Mentang-mentang di food court, masa makan bakso dikasihnya sendok dan garpu plastik. Takut patah. Namun di luar itu sih, saya cukup puas. Kuah baksonya sampai ludes tak bersisa :D Mudah-mudahan ada kesempatan untuk mencoba menu lainnya. Penasaran sama Bakso Urat dan Bakso Gorengnya :)
~~~
Bakso Boedjangan
Twitter & Instagram: @BaksoBoedjangan
www.baksoboedjangan.com