Akhirnya... kesampaian juga Jav main ke Jakarta. Iya, jadi Jav tuh sudah sejak setahun yang lalu kepingin main ke Jakarta, penasaran sama Monas. Dia sudah beberapa kali sih ke Jakarta, tapi bukan untuk main. Makanya, setiap ayahnya berangkat ke Jakarta, dia selalu bilang ingin ikut.
Nah, akhir tahun kemarin, suami mengajak kami ke Jakarta. Satu malam saja. Pergi dan pulangnya menggunakan kereta api. Yeay, Rashya senang banget bisa 'naik dudut', hihihi....
Di Jakarta, ke Mana Saja?
Monas
Kami berangkat dari Bandung pada hari Sabtu siang, sampai di Jakarta sorenya. Setibanya di Stasiun Gambir kami langsung berjalan kaki ke area Monas. Untungnya gerbang yang di dekat stasiun dibuka, jadi kami enggak perlu berjalan memutar terlebih dahulu.
Untuk menuju ke Monas, kami masuk dari tangga di dekat Tugu Monemen Nasional, turun ke bawah. Di sana ada loket penjualan tiket masuk. Inginnya sih bisa naik ke Puncak, namun seperti yang sudah kami duga, kuota yang siang sudah habis. Kami pun akhirnya hanya membeli tiket masuk ke Cawan. Biayanya Rp 35.000, sudah termasuk harga JakCard serta tiket masuk untuk 2 orang dewasa dan 1 orang anak.
Dari situ kami berjalan lagi melalui lorong hingga tiba di Monas. Dilanjutkan dengan naik tangga menuju Cawan sambil melihat antrean pengunjung yang akan naik ke Puncak. Di pelataran Cawan kami foto-foto, melihat pemandangan sekitar, duduk-duduk santai meluruskan kaki, sambil menikmati angin sepoi-sepoi.
Setelah puas beristirahat, kami kembali ke dalam dan berkeliling di Museum Sejarah Nasional. Sebenarnya saya enggak terlalu suka main di museum. Tapi ternyata seru juga melihat diorama dan menjelaskan pada Jav sambil mengingat kembali sejarah Indonesia mulai dari zaman prasejarah sampai masa Orde Baru.
Kota Tua
Dengan menggunakan taksi online, kami melanjutkan perjalanan ke Kota Tua. Waduh, ternyata malam Minggu ramai banget. Gagal deh mau foto-foto cantik, huhuhu.... Bingung mau ngapain, akhirnya kami melipir ke Museum Sejarah Jakarta.
Harga tiket masuk untuk kami berempat yaitu Rp 12.000. Awalnya tertarik karena penjual tiketnya menyebut-nyebut soal tur. Kalau tur begitu kan saya kira ada pemandunya, tetapi ternyata enggak, kami jalan sendiri.
Gedung museum ini dulunya merupakan balai kota, jadi kelilingnya masuk dari satu ruangan ke ruangan lain. Di sini kami melihat perjalanan sejarah kota Jakarta, prasasti, mebel antik, dan lain-lain. Namun yang paling berkesan dan bikin penasaran yaitu penjara bawah tanahnya.
KidZania
Keesokan harinya, mumpung di Jakarta, kami menyempatkan diri menemani Jav main di KidZania. Beli tiket untuk yang setengah hari saja. Segitu juga sudah lumayan bikin pegal, heuheu....
Setelah masuk, pastinya Jav langsung memilih untuk menjadi pembalap. Sebelum bisa menjadi pembalap, tentunya dia harus mempunyai SIM dulu dong. Tetapi untuk bikin SIM, Jav harus menjalani tes kesehatan dulu, hehehe....
Lalu selesai cek kesehatan dan mendapatkan SIM, bisa langsung jadi pembalap? Ternyata enggak semudah itu, karena uangnya habis, hihihi.... Seru ya, mirip kehidupan nyata, ada saja hambatannya. Akhirnya Jav menjadi agen rahasia dulu. Dia bisa mendapatkan gaji dan Blue Card dengan berbagai fasilitas menarik, salah satunya yaitu gratis jadi pembalap. Padahal dia tuh takut gelap, tapi harus menyelesaikan misi di dalam ruangan tanpa cahaya, sendiri. Begitulah hidup ini Jav, penuh perjuangan, hohoho....
Selain itu, masih banyak establishment yang sempat dicoba oleh Jav. Sebagian besar sih F &B, jadi dapat sampelnya buat camilan, hihihi.... Oiya, di KidZania ini ada beberapa establishment yang bisa dinikmati oleh anak-anak usia Rashya juga. Tapi karena sibuk menemani Jav, Rashya cuma mencoba naik bus aja, heuheu....
Di Jakarta, Menginap di Mana?
Rencananya, kami ingin menginap di apartemen. Soalnya apartemen tuh fasilitasnya lebih lengkap. Dengan harga sewa apartemen harian yang terjangkau, kami bisa mendapatkan akomodasi yang lebih luas, ada dapurnya, dan ada kolam renangnya. Penting, soalnya sama anak-anak kan.
Saya pun sudah sejak dua minggu sebelumnya mencari apartemen di Jakarta Selatan, supaya dekat ke KidZania. Teman-teman tahu Traveloka kan? Mudah banget mencari apartemen di Traveloka.
Berikut fitur-fitur-fitur canggih Traveloka:
- Pay at hotel. Dengan fitur ini, teman-teman bisa booking akomodasi sekarang tanpa harus langsung membayar. Nanti saja bayarnya pas check-in di hotel. Praktis banget kan.
- Easy reschedule. Kalau anak tiba-tiba sakit, liburan pun terpaksa ditunda terlebih dahulu. Padahal sudah memesan akomodasi. Tenang, dengan fitur ini, tinggal di-reschedule saja.
- Last minute hotel. Fitur ini bermanfaat sekali apabila teman-teman mendadak harus menginap.
- Hotel near me. Dengan fitur ini, teman-teman enggak perlu kebingungan mencari akomodasi, meski enggak mengenal daerah yang sedang dikunjungi. Traveloka akan merekomendasikan akomodasi terdekat dari lokasi teman-teman.
Dan masih banyak fitur-fitur lainnya. Saya sendiri ketika mencari tempat menginap di Jakarta kemarin, menggunakan fitur filter untuk mencari akomodasi tipe apartemen dengan fasilitas kolam renang dan fitur sort untuk menyortir alternatif akomodasi berdasarkan harga. Maklum, bunda hemat, hihihi.... Meski akhirnya seminggu kemudian kami memutuskan untuk menginap di tempat kos suami saja. Karena cuma menumpang tidur kok. Jangankan berenang, pulang saja pukul 10 malam dan sudah pergi lagi pukul 7 pagi. Nanti deh, kapan-kapan lagi.
Selain fitur-fiturnya yang canggih dan lengkap, Traveloka juga mempunyai metode pembayaran yang mudah. Yup, di zaman yang sudah serba canggih seperti ini, segala sesuatu bisa dilakukan secara online dan cashless. Tinggal klak-klik-klak-klik di ponsel, beres deh. Termasuk memesan akomodasi di Traveloka. Pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit, kartu debit, atau bayar nanti (Traveloka PayLater). Asyik banget kan.
Teman-teman enggak perlu khawatir apabila ingin membayar dengan cicilan online, karena Traveloka PayLater didukung oleh Danamas sebagai mitra resmi yang terdaftar dan pertama kali memiliki izin beroperasi dari OJK. Cara kerja penagih hutangnya pun beretika kok.