Siapa yang suka mengonsumsi madu? Teman-teman pasti enggak asing ya dengan madu. Madu merupakan cairan menyerupai sirup yang kental dan manis, dihasilkan oleh lebah dan berasal dari nektar bunga.
Bagi saya, madu itu suplemen kesehatan favorit. Sejak masih kecil, ibu saya selalu menyediakan madu di rumah. Makanya, saya terbiasa mengonsumsi madu secara rutin, bahkan hingga kini setelah mempunyai keluarga sendiri. Yup, saya meneruskan kebiasaan mengonsumsi madu juga kepada suami dan anak-anak.
Zaman sekarang ini, berbagai pilihan suplemen kesehatan semakin beragam, baik jenis maupun khasiatnya. Mulai dari yang alami hingga yang sintetis. Mulai dari yang harganya murah sampai yang harganya mahal. Kadang saya juga tertarik untuk mencoba beberapa. Tapi enggak sampai berhasil membuat saya berpaling dari madu. Meski ada yang lain, sebotol madu selalu tersedia di rumah.
Mau tahu alasannya?
Pertama, alami. Jelas ya, madu itu kan dihasilkan oleh lebah dan berasal dari nektar bunga. Tentunya berbeda dengan suplemen kesehatan yang menggunakan bahan sintetis serta diberi tambahan lain seperti zat pewarna dan pengawet buatan. Asalkan dikonsumsi sesuai dosis, sebenarnya aman-aman saja sih. Namun saya lebih memilih untuk meminimalkan konsumsi bahan-bahan yang enggak dibutuhkan oleh tubuh, supaya ginjalnya enggak bekerja terlalu berat.
Kedua, rasanya enak. Suplemen kesehatan alami mungkin banyak, tetapi kadang rasanya enggak nyaman di mulut. Ada yang asam, pahit, atau pahang, bikin malas bahkan mungkin tersiksa ketika mengonsumsinya, hihihi.... Sedangkan madu, dari sananya memang sudah terasa manis. Tetapi walau rasanya manis, madu lebih sehat dari gula karena proses metabolisme madu di dalam tubuh jauh lebih lambat dibandingkan gula.
Ketiga, praktis. Enggak perlu diolah terlebih dahulu seperti misalnya diparut, digerus, atau direbus, hehehe.... Untuk mengonsumsi madu, cukup tuangkan saja ke sendok, lalu leppp... bisa langsung masuk mulut.
Keempat, disebutkan dalam Al-Quran. Nah, beberapa alasan receh saya sebelumnya, akhirnya semakin kuat karena keutamaan madu juga tertulis di dalam Al-Quran.
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,’ kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”
(Quran Surat An-Nahl Ayat 68-69)
Kelima, manfaatnya banyak. Di antaranya yaitu mengontrol berat badan, mengatasi alergi, sumber energi, sumber antioksidan, sumber probiotik, mencegah penyakit kanker dan jantung, meningkatkan kualitas tidur, mempertajam daya ingat, meredakan asam lambung, menurunkan kolesterol, menyembuhkan luka, menutrisi kulit, dan lain-lain.
Terakhir, terjangkau. Baik dari segi harga maupun cara mendapatkannya. Enggak perlu jauh-jauh diimpor dari luar negeri, hohoho....
Tapi, saya baru sadar beberapa tahun terakhir ini kalau ternyata kualitas madu itu berbeda-beda. Dulu, saya kira semua madu itu sama. Jadi asal ada madu, ya langsung dibeli saja. Sekarang, kalau mau membeli madu, biasanya saya pilih-pilih dulu.
Nah, kemarin saya baru mencoba Albariyu Nature Honey. Bukan sembarang madu nih. Albariyu Nature Honey adalah madu hutan yang dihasilkan oleh lebah Apis Dorsata. Jelas lebih unggul dibandingkan dengan madu yang dihasilkan oleh lebah ternak. Karena madu hutan ini mengambil makanan langsung dari alam yaitu lebih dari 40 macam intisari dari berbagai tumbuhan serta bunga yang ada di hutan Indonesia. Oleh karena itu, kualitasnya tentu lebih bagus.
Albariyu Nature Honey tersedia dalam 2 jenis ukuran, yaitu 85 ml dengan harga Rp 35.000 dan 190 ml dengan harga Rp 70.000. Saya memilih kemasan ukuran 190 ml. Dengan memilih kemasan besar, jadi lebih hemat karena harganya lebih ekonomis, hohoho.... Selain itu cukup untuk dikonsumsi oleh semua anggota keluarga.
Albariyu Nature Honey ini dikemas dalam stoples plasik. Di satu sisi, tampak kurang elegan ya dibandingkan dengan produk yang dikemas dalam stoples kaca. Tetapi di sisi lain, jadi lebih aman dan enggak khawatir pecah. Selain itu praktis juga apabila dibawa bepergian.
Rasanya enak. Enggak terlalu manis, jadi enggak bikin enek. Aromanya pun enggak menyengat. Saya rutin mengonsumsi madu ini setiap pagi hari sesaat setelah bangun tidur ketika perut masih kosong. Diminum bersama dengan air hangat. Hmmm, nikmat.... Kalau sudah begitu, badan biasanya langsung 'on' dan siap menghadapi hari. Kalau sedang rajin, bisa ditambah jeruk nipis. Kalau sedang enggak enak badan, bisa dicampur juga dengan ramuan kunyit, jahe merah, dan jeruk nipis.
Oh iya, selain Nature Honey, Albariyu juga memiliki varian lain yaitu Berry Honey dan Bitter Honey. Kapan-kapan coba ah.
Oh iya, selain Nature Honey, Albariyu juga memiliki varian lain yaitu Berry Honey dan Bitter Honey. Kapan-kapan coba ah.
Teman-teman tertarik juga untuk mengonsumsi Albariyu Nature Honey? Produk ini bisa dipesan di Kunikita. Kunikita adalah komunitas yang mempromosikan gaya hidup Muslim Milenial. Mulai dari makan minum, berpakaian, berpenampilan, dan menyikapi semua hal dalam hidup. Makanya tagline-nya yaitu "Happy Healthy Halal".
Dalam praktiknya, komunitas ini menciptakan, mengemas, menambah value, dan mendistribusikan produk untuk memenuhi gaya hidup "Happy Healthy Halal" tersebut. Ada Cemilan Kunik untuk produk makanan dan minuman, ada Healthy K untuk produk kesehatan, ada Bravka untuk produk pakaian, serta ada Bia untuk produk perawatan kulit.
Nah, melalui Healthy K, Kunikita menyediakan produk kesehatan yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Konsepnya yaitu "Back to Nature", kembali pada ajaran Islam yang fitrah. Salah satunya melalui produk Albariyu Nature Honey ini. Yuk, jalankan gaya hidup terbaik yang diwariskan Rasulullah SAW, dengan cara menjaga kesehatan. Karena menjaga kesehatan lebih baik daripada mengobati.
~~~
Kunikita
Website: https://kunikita.com/katalog/
Instagram: @kunikitaofficial