Quantcast
Channel: Nathalia DP
Viewing all articles
Browse latest Browse all 853

Menanamkan Sikap Anti Korupsi pada Anak

$
0
0
Sumber
Siapa yang benci sama koruptor?

Saya? Benci sekali.... Bagaimana tidak, karena ulah para koruptor, kita semua kena imbasnya. Akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan transportasi tidak dapat dinikmati oleh semua masyarakat karena dananya diembat oleh para koruptor. Sering lihat kan di televisi, ada anak-anak yang harus berjalan di atas jembatan rusak agar bisa belajar di sekolah yang jaraknya sangat jauh dari tempat tinggalnya? Seandainya uang korupsi yang jumlahnya trilyunan itu digunakan untuk membangun sekolah dan infrastruktur, tentu anak-anak tersebut tidak perlu mempertaruhkan nyawanya.

Ternyata kita, iya kita, bisa loh ikut memberantas korupsi. Beberapa waktu yang lalu, saya menghadiri sebuah acara Parenting Ramadhan di Bandung Indah Plaza. Penyelenggaranya yaitu komunitas A Cup of Friendly Tips (dari 123), bekerjasama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW). Temanya adalah "Menanamkan Sikap Anti Korupsi pada Anak". Keren banget. Sambil ngabuburit, dapat ilmu pengasuhan juga.

Teh Fani dari 123

Pembicara pertama yaitu Teh Selly Martini dari ICW. Sebelum masuk ke dalam materi, Teh Selly menjelaskan terlebih dahulu mengenai ICW. ICW berdiri sejak tahun 1998. Fokusnya kepada hal-hal yang berkaitan dengan HAM, keadilan, dan akses terhadap pelayanan publik. Adapun visinya yaitu memberdayakan masyarakat, agar suaranya dapat didengar oleh pemerintah. Kegiatannya di antaranya riset empirik dan ilmiah, serta capacity building dan advokasi.
Tembok Besar Tiongkok yang dibangun selama 3 dinasti, lumpuh pertahanannya hanya karena ada satu penjaga yang menerima suap.
Menurut Teh Selly, korupsi merupakan akar dari segala kejahatan. Apa saja yang termasuk korupsi itu?
  1. Merugikan keuangan negara
  2. Suap
  3. Gratifikasi
  4. Penggelapan
  5. Pemerasan
  6. Curang
  7. Konflik kepentingan

Karena korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa, maka pemberantasannya pun harus luar biasa pula. Kita tidak perlu menjadi anggota KPK untuk ikut memberantas korupsi. Pemberantasan korupsi bisa dimulai dari keluarga karena keluarga merupakan unit terkecil dari suatu negara/bangsa. Kenapa harus keluarga? Berikut alasannya.
  • Kewajiban moral
  • Masyarakat adalah korbannya
  • Kontrol sosial
  • Meningkatkan kualitas demokrasi
  • Meningkatkan kualitas pemerintahan
  • Masa depan bangsa terancam

Pemberantasam korupsi terdiri dari tiga tahap.
  1. Dirasakan (disadari)
  2. Diucapkan
  3. Dilakuka
Indonesia baru sampai pada tahap diucapkan. Masa sih? Iya. Buktinya masih ada yang membayar suap apabila ditilang, masih ada yang memakai jasa calo untuk menyelesaikan keperluannya, masih ada pejabat koruptor yang ketika keluar dari penjara malah disambut.
Oleh karena itu, untuk membentuk generasi yang berintegritas, ada sembilan nilai yang harus ditanamkan dalam keluarga.
  1. Jujur. Bukan hanya tidak bohong, tapi melakukannya dengan sungguh-sungguh.
  2. Peduli, amanah
  3. Disiplin
  4. Mandiri
  5. Tanggungjawab. Contoh: membuang sampah pada tempatnya, mencuci piring sendiri.
  6. Kerja keras. Contoh: orang tua tidak menyuap agar anaknya bisa masuk ke sekolah yang bagus.
  7. Berani
  8. Adil
  9. Sederhana. Contoh: orang tua tidak membelikan semua permintaan anak. Sederhana bukan berarti miskin dan kaya bukan berarti harus mewah. Sebagai orang tua, biasakan anak agar kebutuhannnya yang terpenuhi, bukan keinginannya.
Teh Khamsa dan Teh Selly

Kemudian, pembicara selanjutnya yaitu Teh Khamsa, seorang psikolog anak. Teh Khamsa menjelaskan bahwa social emotional merupakan bagian dari perkembangan anak yang harus distimulasi. Umur 2-3 tahun adalah tahap egosentrisme. Yaitu tahap di mana anak belum bisa membayangkan sudut pandang orang lain. Makanya, orang dewasa yang masih egosentris (kurang empati, egois, serakah, tidak bisa menunggu) berarti orang tersebut gagal move on :p

Pada dasarnya, setiap anak sudah mempunyai kebaikan yang tumbuh dari dalam dirinya. Namun untuk mengembangkan sikap integritasnya, harus didapatkan dari pengalaman yang diberikan melalui orang dewasa.

Berikut sepuluh karakter yang mendukung perkembangan moral anak.
  1. Pengendalian diri. Sifatnya kognitif, bukan dengan larangan tetapi melalui rutinitas. Contoh: kebiasaan bangun pagi
  2. Empati. Contoh: ketika ada teman yang membuat anak tidak nyaman, ajak anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, bahkan mencarikan solusi untuk temannya.
  3. Interaksi sosial
  4. Kepatuhan
  5. Keberhargaan diri. Contoh: mendengarkan pendapat anak.
  6. Kesadaran akan perilaku baik
  7. Penalaran moral
  8. Keinginan untuk menolong
  9. Kejujuran
  10. Kemampuan sosial

Untuk mengembangkan karakter tersebut, dapat dilakukan dengan sepuluh metoda pengasuhan.
  1. Pengarahan untuk perilaku baik. Tidak ada toleransi untuk nilai agama dan komunitas.
  2. Pengasuhan yang hangat
  3. Tuntutan yang jelas
  4. Pemberian contoh
  5. Proses demokratis
  6. Memfasilitasi pengertian akan situasi
  7. Mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan
  8. Membangun kepedulian
  9. Membantu anak mengendalikan emosi
  10. Menghargai anak

Acara ini kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Ada pertanyaan menarik yang disampaikan oleh salah satu peserta. Berikut pertanyaannya.
Keponakan saya mendapatkan SMS pemberitahuan dari gurunya bahwa di akhir tahun ajaran, lebih baik orang tua memberi hadiah berupa uang daripada berupa barang/bingkisan. Apa yang harus saya lakukan?

Dan ini jawaban dari Teh Selly.
  1. Laporkan, dapat melalui www.lapor.go.id. Nama bisa anonim, yang penting jangan hilangkan bukti.
  2. Cari teman. Misalnya di persatuan orang tua murid.
  3. Ajari anak untuk mempunyai keberanian.
  4. Bagaimana kalau di-bully? Tetap percaya bahwa pasti ada yang akan membantu.
  5. Ingin menyampaikan terima kasih kepada guru/sekolah? Lakukan dengan cara yang terbuka. Tanyakan apa yang sedang dibutuhkan oleh sekolah, perbaikan WC misalnya. 
  6. Pindah sekolah? Memang merupakan solusi yang singkat, tapi tidak akan menyelesaikan masalah.

Yuk, kita berantas korupsi. Mulai dari diri dan keluarga kita sendiri. Demi generasi bangsa Indonesia yang lebih baik ;)

Foto bersama #BloggerBDG

Viewing all articles
Browse latest Browse all 853

Trending Articles