Ibu menyusui pasti lapar terus. Iya enggak sih? Atau saya saja? Hihihi.... Saya sih, enggak menyusui juga suka lapar terus. Apalagi sedang menyusui seperti sekarang ini. Bukan soal harus banyak makan supaya ASI-nya banyak juga sih. Tapi perut kenyang dan lidah puas yang membuat hati menjadi senang, hormon oksitosin meningkat, sehingga ASI pun mengalir dengan lancar deh.
Makanya, selain mengkonsumsi makanan gizi seimbang di tiga waktu utama, saya juga harus selalu sedia camilan untuk selingan. Pokoknya apa saja yang menganggur di meja, pasti saya lahap. Kadang kalau sedang rajin, baru deh sengaja bikin.
Kali ini, saya akan berbagi resep salah satu camilan yang biasa saya buat di rumah. Jajanan khas dari Bandung nih. Yup, seblak basah. Duh, enggak sehat banget ya, seblak basah kan isinya kerupuk doang, pedas pula. Enggak apa-apa dong, sekali-sekali ibu menyusui me time sambil menikmati seblak basah. Toh dibuat sendiri dan menggunakan bahan berkualitas.
Isinya pun jelas bukan hanya kerupuk. Saya modifikasi agar lebih sehat dan memenuhi syarat menu piring gizi seimbang. Yaitu terdiri dari 35% sumber karbohidrat, 35% sayuran, 15% sumber protein, dan 15% buah.
Jadi:
- Kerupuknya saya ganti dengan makaroni sebagai sumber karbohidrat.
- Ditambah dengan sumber protein dari telur ayam, So Good Chicken Stick, dan So Good Bakso Sapi.
- Ditambah dengan sayuran (tergantung stok yang ada di rumah) yaitu wortel dan brokoli.
- Dilengkapi dengan buah (tergantung stok yang ada di rumah) yaitu buah naga.
Masih tetap pakai kerupuk sih, untuk formalitas saja. Soalnya kasihan, kalau enggak pakai kerupuk, jati dirinya sebagai seblak hilang, hihihi....
Sedangkan untuk pedasnya, cukup sedikit saja. Karena kalau enggak pedas, bukan seblak namanya. Memang sih ibu menyusui enggak apa-apa mengkonsumsi makanan pedas, enggak akan memengaruhi ASI-nya. Saya hanya berjaga-jaga supaya jangan sampai diare. Soalnya bolak-balik ke toilet saat sendiri di rumah itu bikin tersiksa, enggak ada yang bisa bantu memegang bayi. Sudah pernah soalnya. Repot, heuheu....
Nah, untuk sumber proteinnya, saya menggunakan produk siap masak dari So Good. Bukan hanya mudah dimasak, tetapi juga higienis, kaya protein, dan enak. Gizinya? Tenang, produk So Good melewati proses pemasakan hingga suhu 170° C selama enggak kurang dari 3 menit. Kemudian langsung dibekukan secara cepat menggunakan teknologi IQF. Makanya kandungan nutrisinya tetap terjaga.
Produk pertama yang saya gunakan yaitu So Good Chicken Stick. Sebenarnya seblak basah ini paling asyik ditambah dengan So Good Chicken Karage, lebih kriuk. Berhubung stoknya sedang kosong, jadi saya ganti dengan So Good Chicken Stick, merupakan nugget ayam seukuran jari. Renyah juga, tinggal dipotong terlebih dahulu sebelum digoreng.
Produk kedua yaitu So Good Bakso Sapi Kuah Original. Bumbu kuahnya bisa dimanfaatkan untuk membuat seblak juga. Praktis.
Berikut resep seblak basahnya.
Bahan:
- 50 gram makaroni spiral, rebus
- 10 keping kerupuk bawang, rebus
- 1 butir telur ayam
- 3 buah So Good Chicken Stick Original, potong, goreng
- 2 buah So Good Bakso Kuah, iris
- 25 gram wortel, potong, rebus
- 25 gram brokoli, potong, rebus
- 1 batang daun bawang, iris
- Bumbu Bakso Kuah So Good, secukupnya
- Air secukupnya
Bumbu yang dihaluskan:
- 2 siung bawang putih
- 1 ruas jari kencur
- 5 buah cabai rawit merah
Cara membuat:
- Buat telur orak-arik, ketepikan.
- Tumis bumbu halus.
- Masukkan makaroni, kerupuk, chicken stick, bakso, wortel, dan brokoli.
- Tambahkan air.
- Masukkan bumbu bakso kuah dan daun bawang.
- Masak hingga bumbu meresap dan air menyusut.
- Hidangkan selagi hangat.
Adapun untuk buahnya, saya menyajikan buah naga merah yang sudah dipotong bersama jeli leci yang disiram dengan yoghurt bluberi. Cocok banget deh sore-sore ngemil ini. Habis makan yang pedas, dilanjut dengan dessert yang segar.
