Quantcast
Channel: Nathalia DP
Viewing all articles
Browse latest Browse all 855

Milk Saver, Karena Setiap Tetes ASI Begitu Berharga

$
0
0

Adakah teman-teman yang sedang menyusui? Bagaimana rasanya? Pastinya luar biasa ya. Melelahkan memang, tapi sangat menyenangkan. Indescribable feeling, begitu yang saya rasakan setiap mendapati Rashya menangis ingin nenen, menatap wajah khusyuk Rashya ketika sedang menyusu, serta melihat ekspresi Rashya dikala mabuk ASI. Bikin hati nyesss....

Membahas tentang menyusui, ibu menyusui tentunya akrab banget sama yang namanya LDR (Let Down Reflex) atau MER (Milk Ejection Reflex) atau Oxytocin Reflex. LDR merupakan tanda bahwa ASI siap untuk mengalir dan membuat proses menyusui lebih mudah, baik bagi bayi maupun ibu (Buku Pintar ASI dan Menyusui).

Saya juga begitu. Setiap LDR saat Rashya menyusu di salah satu payudara, ASI di payudara yang lain juga ikut keluar. Untungnya saya selalu menggunakan breast pad, jadi enggak basah ke mana-mana. Aman. Tapi tetap sih ada perasaan sayang karena mengetahui setiap menyusui ada beberapa tetes ASI yang terbuang percuma.

Hingga entah bagaimana awalnya, saya menemukan sebuah blog (lupa blog apa) yang menulis review tentang milk saver. Mirip breast pad, bisa diselipkan di dalam bra, namun memiliki wadah yang bisa menampung ASI. Keren. Tentu saja saya antusias mencari tahu harganya, namun langsung berubah lemas setelah mengetahui harganya. Kalau enggak salah, harganya empat ratus ribuan. Hmmm, enggak deh. Kemahalan bagi saya mah, huhuhu.... 

Suatu hari, suami bertanya tentang breast pad yang saya gunakan. Saya pun memberinya penjelasan mengenai LDR. Saya juga teringat dengan si milk saver dan menceritakannya pada suami. Siapa tahu dia mau membelikan. Meskipun menurut saya harganya enggak banget, tapi kalau suami memaksa ya bagaimana lagi, enggak boleh ditolak, hihihi....

Tapi tahu enggak apa respon suami? "Langsung ditadah saja ke botol", begitu katanya. Hahaha, betul juga sih, tapi kan enggak asyik banget. Pertama, repot dong memegang botol sambil menyusui. Lagipula hasilnya pasti enggak sebanding dengan kerepotannya, paling hanya membasahi pantat botol. Kedua, dan yang paling penting, sangat enggak kece, hehehe.... Ya sudahlah, mari lupakan si milk saver.

Eh beberapa hari kemudian, ada teman blogger di Instagram (lupa siapa) yang mengenakan produk dari Mooimom, sebuah toko perlengkapan ibu hamil dan menyusui. Karena penasaran, saya langsung melihat Instagramnya Mooimom. Kemudian tadaaa... saya pun menemukan silicon breast pump. Sebenarnya ini adalah manual breast pump, tapi dari testimoni orang-orang yang sudah memakainya, katanya bisa digunakan sebagai milk saver. 

Terus saya mengecek produk tersebut di websitenya. Ternyata harganya Rp 179.000, sedang diskon jadi Rp 149.000. Nah, kalau ini terjangkau buat saya. Tanpa banyak berpikir, saya lantas memasukkan silicon breast pump tersebut ke keranjang belanja. Dan karena telah mendaftar untuk berlangganan newsletternya, saya mendapat potongan lagi Rp 30.000. Yeay! Harganya jadi Rp 119.000.

Berhubung belanja di websitenya, sekalian saja saya review pelayanannya ya. Saya sih merasa cukup nyaman belanja di sini. Enggak rumit, prosesnya cepat, notifikasi pun dikirim bukan hanya lewat email tetapi melalui SMS juga. Saya pesan dan bayar tanggal 5 September, lalu tanggal 6 September barang sudah sampai. Hanya saja menurut saya pengepakannya agak kurang sih, dus breast pumpnya jadi penyok deh.


Setelah dicuci dan disterilkan, saya lalu mencobanya ketika sedang menyusui Rashya. Jadi, ketika saya menyusui di satu payudara, breast pumpnya saya pasang di payudara yang lain. Caranya hanya tinggal meremas bagian bawah badan si breast pump, tempelkan ke payudara, dan lepaskan. Free hand. Saya pun bisa fokus menyusui Rashya, sementara si breast pump terisi ASI. Walaupun begitu, kalau saya sih sambil dipegang, asal saja, soalnya takut tersenggol tangan Rashya yang selalu heboh. 

Hasilnya 40 ml dari payudara kanan dan 30 ml dari payudara kiri. Jadi cara kerjanya bukan hanya menampung ASI tetapi juga menghisapnya. Enak banget kan? Tanpa usaha dan enggak perlu lelah memompa, saya bisa mendapatkan 70 ml sekali menyusui. Enggak sakit pula. Cinta banget deh sama produk ini. 


Kesimpulannya? Memang recomended. Bisa juga digunakan ketika sedang memompa. Kalau rajin memasang si breast pump setiap menyusui atau memompa, enggak ada lagi ASI yang terbuang percuma dan entah berapa botol yang bisa dikumpulkan setiap hari. Sayangnya saya enggak belum serajin itu, hehehe....

Sekarang tinggal berdoa supaya bisa berjodoh sama nursing wear dan diaper bagnya Mooimom, hohoho....


Viewing all articles
Browse latest Browse all 855

Trending Articles