Sebelumnya, Cerita Kehamilan Trimester Kedua
Pekan ini, usia kandungan saya sudah berusia 38 minggu. Rasanya deg-degan banget, heuheu.... Dulu waktu hamil Jav, saya masih 'polos'. Yang dikhawatirin cuma bagaimana rasanya kontraksi menjelang melahirkan. Makanya jauh lebih santai. Sekarang, setelah mendengar banyak cerita dan pengalaman orang-orang, wawasan saya bertambah dan malah jadi parno. Takut kejadian ini, takut kejadian itu, huhuhu.... Cuma bisa berdoa, semoga Allah memberi kesehatan, kelancaran, dan keselamatan dalam proses persalinan nanti.
Nafsu makan
Di trimester ini, akhirnya nafsu makan saya meningkat. Namun sayangnya, makanan yang bisa terasa nikmat masih sama seperti sebelumnya. Sangat terbatas. Sampai bosan sendiri, itu lagi itu lagi. Tapi mau bagaimana, yang bisa masuk perut memang hanya itu-itu saja.
Pegal
Pegalnya juga masih. Setiap malam menjelang tidur, pinggang dan kaki rasanya enggak enak banget. Padahal udah ikut senam hamil di RSKIA Harapan Bunda, tapi enggak terlalu berpengaruh. Mungkin karena jenis senamnya yopita (yoga, pilates, taichi) kali ya. Bukan senam yang dinamis seperti di RS Borromeus.
Ibadah bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan tahun ini, saya ikut melaksanakan ibadah puasa. Dokter kandungan sih enggak menganjurkan, tapi enggak melarang juga. Asal enggak lemas, pusing, dan keluar keringat dingin, saya bisa terus puasa. Tapi hasilnya bikin sewot perawat, berat badan saya turun 2 kg, hehehe.... Namun berhubung dede bayinya berkembang normal, dokter enggak komentar apa-apa. Saya juga ikut salat Tarawih berjamaah di masjid. Soalnya kalau ingin diimamin suami, ya harus salat di masjid, hihihi.... Alhamdulillah 23 rakaat bisa dilalui tanpa rasa lelah.
Hemoroid
Saya terpaksa bolos puasa selama 9 hari. Bukan karena enggak kuat, melainkan karena tiba-tiba hemoroid saya kambuh. Sejak gadis saya memang sudah sering mengalaminya. Penyakit turunan dari keluarga Papah. Tapi enggak pernah sampai bengkak, sakit, dan berdarah seperti kemarin. Rasanya tersiksa banget, hiks.... Padahal selama puasa, saya sudah berusaha agar asupan air putih dan buah benar-benar terjaga. Mungkin perpaduan antara keturunan, puasa, dan tekanan karena hamil membuat hemoroid saya terasa parah. Untungnya setelah mengkonsumsi obat dari dokter, dua minggu kemudian hemoroid saya membaik. Meskipun tetap saja jadi was-was nih, bagaimana ya nanti melahirkan kalau punya hemoroid begini.