Sejak menikah dan mempunyai anak, saya sering menerima undangan botram. Baik dari ibu-ibu komplek maupun dari ibu-ibu di sekolah Jav. Yup, sebagai orang Sunda, botram merupakan kegiatan yang rutin diadakan. Teman-teman tau botram?
Dari yang pernah saya baca, katanya tradisi botram itu sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dulu, orang Belanda sering piknik di taman sambil membawa bekal roti isi (alias sandwich atau boterham kalau dalam bahasa Belanda). Nah, orang-orang Sunda enggak mau ketinggalan. Mereka juga ikutan makan bersama di luar rumah sambil menggelar tikar dan menyesuaikan namanya menjadi botram. Begitu pula menunya, disesuaikan dengan selera orang Sunda. Supaya lebih seru, makannya ramai-ramai menggunakan alas daun pohon pisang.
Saya sih seneng aja kalau diajak botram. Makan terasa jadi jauh lebih nikmat kalau bersama-sama. Masalahnya, semua orang bertanggungjawab membawa makanan untuk dimakan ramai-ramai. Saya suka bingung harus bawa apa. Tentunya ingin membawa yang simpel, tapi tetap disukai semua orang. Maklum, saya enggak jago masak, hehe....
Berikut beberapa pilihan menu yang bisa dipilih untuk botram.
- Nasi. Ini sih jelas ya, botram enggak akan jalan kalau enggak ada nasi. Bikinnya mudah dan pasti laku, hohoho.... Kalau mau lebih asyik, bawanya nasi liwet pakai ikan asin. Ah, maknyus....
- Masakan pedas. Menu yang selalu dicari nih. Soalnya bikin makan jadi lahap. Bisa tulang jambal, cumi cabai hijau, bihun cabai gendot, dan lain-lain. Pokoknya apa aja deh yang pedas. Dijamin laku.
- Lalab dan sambel. Ini jelas harus ada. Bisa lalab mentah atau sayur kukus. Gampang sih, tapi saya suka enggak pede bikin sambalnya. Karedok juga seru, apalagi kalau dibikinnya dadakan.
- Jengkol. Bukan botram namanya kalau enggak ada jengkol. Enggak afdal. Favorit ibu-ibu nih, hihihi.... Saya juga suka, tapi enggak bisa masaknya. Makanya seneng banget kalau ada yang membawa jengkol untuk botram, apalagi kalau pas suami sedang di luar kota. Puas-puasin deh makan jengkol, hohoho....
- Pelengkap. Seperti tahu goreng, tempe goreng, perkedel, dan lain-lain. Dari pengalaman saya selama beberapa kali botram, menu ini enggak terlalu laku. Tapi penting loh untuk ibu-ibu yang membawa anak kecil, soalnya aman enggak pedas. Dan kalau masih ada sisa, biasanya bisa dibawa pulang ke rumah. Lumayan, enggak usah masak, hihihi....
- Kerupuk. Paling gampang nih. Beli aja di warung dekat rumah. Enggak ribet, tapi pasti banyak peminatnya.
- Pencuci mulut. Apabila semua orang membawa masakan, pencuci mulut pasti akan menjadi favorit. Kalau ingin simpel, beli buah aja. Tapi kalau mau sedikit repot, bisa membuat puding, jus, es buah, rujak, yoghurt, dan lain-lain yang segar-segar.
- Camilan. Namanya ibu-ibu, kalau sudah ngumpul, susah bubarnya. Asyik juga kalau ada yang membawa camilan seperti seblak basah atau batagor bandung.
- Air mineral. Masih enggak ada ide mau membawa apa? Beli aja air mineral. Enggak akan mubazir, hohoho.... Tapi berat, hihihi....
Sebenarnya, enggak membawa apa-apa juga enggak masalah. Yang penting hadir dan bisa menikmati kebersamaan. Tapi saya pribadi sih malu kalau cuma bermodal perut kosong. Lagipula, nanti wadah bekas makanannya kan bisa diisi lagi dengan makanan yang dibawa teman lain. Dasar ibu-ibu, hihihi....