Hari Sabtu tanggal 28 Januari kemarin adalah pertama kalinya saya dan suami mengajak Jav nonton film di bioskop. Mumpung ada film anak Islami yang baru rilis, Iqro. Di Bandung, film tersebut hanya diputar di dua bioskop, yaitu Empire XXI dan TSM XXI. Meskipun rumah kami lebih dekat ke TSM, karena suami ada perlu ke BIP, jadi kami memilih menonton di Empire XXI.
Nonton film Iqro ini butuh perjuangan deh. Begini ceritanya.
Berhubung pagi harinya Jav latihan taekwondo dulu, maka kami baru berangkat pukul sebelas dan tiba di BIP pukul dua belas siang. Lalu kami pun sangat terkejut melihat antrean yang mengular di depan loket tempat pembelian tiket bioskop.
Setelah enam tahun enggak pernah nonton film di bioskop, saya baru tahu bahwa ternyata kini cara antrenya enggak asyik. Dulu, kalau ada tiga loket yang buka, jumlah antreannya ya tiga juga. Sekarang, meskipun ada tiga loket yang buka, jumlah antrean hanya satu, dan baru dibagi tiga setelah mendekati loket. Jadi ya wajar kalau jadi panjang banget.
Namun suami menenangkan. "Ini antrenya aja yang panjang, tiketnya pasti kebagian lah. Kita kan ngejar film yang pukul 14.30 bukan 12.30 karena mau makan dulu...." Akhirnya saya pasrah saja ikut mengantre bersama yang lain. Pengalaman juga buat Jav.
Jujur, sudah lama banget saya enggak antre nonton film di bioskop seperti ini. Asa geus teu usum (rasanya udah enggak musim). Dulu saja zaman masih pacaran sama suami, kami enggak pernah antre kalau mau nonton. Serius deh. Ada kenalan orang dalam? Hihihi, enggak lah. Tapi karena kami selalu menggunakan M-Tix. Teman-teman tahu M-Tix? Itu loh layanan pembelian tiket nonton bioskop 21/XXI secara online.
Sebenarnya, saya sudah berniat menggunakan M-Tix lagi. Alhamdulillah, walau enam tahun enggak dipakai, akunnya masih aktif dan saldonya enggak hangus. Tapi hanya tersisa Rp 30.000, enggak cukup dong untuk membeli tiket nonton bagi kami bertiga. Sayangnya, saya dan suami sama-sama malas enggak sempat untuk menambah saldo secara manual (setor ke konter). Mau setor secara online melalui aplikasi pun enggak bisa (menggunakan kartu kredit), soalnya enggak punya.
Tapi daripada menunggu lama, sementara suami antre, saya berinisiatif untuk menambah saldo secara manual. Sedihnya, saldonya enggak bisa langsung bertambah dan dipakai, baru bisa masuk ke akun saya minimal setengah jam lagi. Duh, ujung-ujungnya tetap saja harus antre.
Setengah jam kemudian, kami sampai juga di loket tempat pembelian tiket. Ternyata, kami udah enggak kebagian tiket untuk film pukul 14.30. Bahkan untuk film pukul 16.30 hanya tersisa kursi di bagian depan. Akhirnya kami keluar dari loket tanpa membawa hasil apapun.
Selesai salat dan makan, saldo M-Tix di akun sudah bertambah. Langsung deh saya cek kondisi di TSM XXI. Rupanya masih ada tiga kursi kosong di bagian tengah untuk film pukul 16.30. Tanpa pikir panjang, saya segera memesan tiga kursi tersebut. Setelah belanja merampungkan keperluan suami, kami pun berangkat dari BIP menuju TSM.
Ya ampun, Jalan Gatot Subroto ternyata macet banget. Ketika masuk gerbang TSM pun, mobil-mobil antre parah untuk mendapatkan tempat parkir. Wudu dan salat Ashar di musala pun antre. Kami baru tiba di TSM XXI tepat pukul 16.30. Tentu saja, antrean di loketnya luar biasa panjang. Untungnya kali ini kami enggak perlu antre lagi. Saya tinggal mendatangi konter M-Tix, mengetikkan kode booking di mesin cetak, dan dalam sekejap tiket nonton pun sudah di tangan.
Fiuh.... Enggak mau lagi deh nonton film di bioskop kalau enggak pakai M-Tix. Apalagi di akhir pekan.
Kalau teman-teman bagaimana? Pakai M-Tix juga? Atau masih suka antre?