Beberapa waktu yang lalu, ketika sedang menunggu dokter di RSIA Humana Prima untuk meminta surat rujukan tes TORCH, saya melihat pengumuman pemeriksaan Pap Smear gratis. Rupanya sedang ada program kerjasama antara RSIA Humana Prima, Prodia, dan BPJS.
Pemeriksaaan Pap Smear merupakan skrining untuk melihat sel-sel leher rahim dengan sampel yang diambil melalui vagina. Tujuannya yaitu mengetahui keadaan di leher rahim, apakah terdapat sel abnormal atau tidak. Hal ini perlu dilakukan sebagai deteksi dini kanker serviks (leher rahim). Karena biasanya gejala kanker serviks baru dirasakan penderitanya ketika sudah masuk stadium lanjut. Maka dengan adanya deteksi dini, apabila ditemukan sel abnormal bisa segera dilakukan penanganan. Setiap perempuan di atas usia 21 tahun atau perempuan yang sudah menikah (berhubungan seksual) harus melakukan pemeriksaan Pap Smear secara rutin.
Suami yang ikut melihat, langsung mendukung saya untuk langsung mendaftar. Bahkan setelah mengetahui persiapan yang harus dilakukan, dia juga enggak keberatan tuh. Ini nih persiapannya:
- Sudah menikah dan mendapat izin dari suami
- Tidak sedang menstruasi (sebaiknya dilakukan pada hari ke-14 setelah hari pertama menstruasi terakhir)
- Tidak menggunakan tampon, jeli, krim vagina, obat-obatan yang diberikan melalui vagina, selama 2 hari sebelum pemeriksaan
- Tidak melakukan pencucian vagina selama 2 hari dengan menggunakan sabun vagina
- Tidak melakukan hubungan seksual 1 hari sebelum pemeriksaan
Kalau mengintip di media sosial-nya Prodia, biaya pemeriksaan Pap Smear itu sekitar 300 ribuan. Bagi ibu-ibu yang bekerja, mungkin bisa mendapatkan fasilitas pemeriksaan ini secara gratis dari kantornya. Tapi bagi saya yang ibu rumah tangga, lumayan banget kan kalau ikut program ini. Meskipun jika dibandingkan dengan tes TORCH ya jelas masih jauh lebih murah. Hmmm, kenapa enggak ada program gratis tes TORCH juga sih, heuheu....
Tapi bukannya senang karena gratis dan didukung suami, saya malah lemas. Takut, hehehe.... Cara mengambil sampelnya itu loh yang membuat seram. Ingat pengalaman ketika melepas IUD. Memang enggak sakit, tapi linu banget. Soalnya melibatkan spekulum, itu loh yang bentuknya mirip cocor bebek, hihihi....
Tahun lalu juga saya pernah mendapat tawaran pemeriksaan Pap Smear gratis dari Yayasan Peduli Kanker Serviks Indonesia yang sedang memberikan penyuluhan waktu arisan RT. Meskipun ragu, saya pun ikut mendaftar. Namun karena jadwalnya enggak pas, akhirnya enggak jadi deh. Fiuh, lega.... Tapi penasaran juga sih pingin dites supaya kalau ada apa-apa, bisa cepat ditangani.
Makanya, sekarang setelah ada kesempatan yang kedua kalinya, masa mau dilewat lagi. Sayang kan. Langsung deh keesokan harinya didaftarin sama suami, cukup dengan membawa fotokopi KTP dan fotokopi kartu BPJS.
Lalu hari yang ditakutkan ditentukan pun datang juga. Untungnya diantar suami, soalnya saya deg-degan banget. Waktu itu saya menunggu 3 antrian. Sambil mengisi data riwayat kondisi kesehatan kandungan, setiap ada yang masuk, saya menghitung berapa menit dia berada di dalam. Ada yang hanya sebentar, 3 menit. Tapi ada juga yang sampai 10 menit. Kok bisa lama begitu ya, diapain saja di dalam. Tentu saja saya malah menjadi semakin deg-degan, huhuhu....
Dan ketika giliran saya tiba... ternyata enggak semengerikan yang saya kira. Setelah berbaring di kursi 'keramat', petugas meminta saya untuk mengambil nafas sementara dia memasukkan spekulum. Sambil memasang spekulum dan mengambil sampel menggunakan brush, petugasnya enggak berhenti mengajak saya berbicara. Mungkin memang prosedur supaya sayanya rileks. Tapi jujur saya malah jadi terganggu--enggak bisa fokus membayangkan sedang berada di pinggir pantai dan mengabaikan apa yang dilakukan petugas di 'bawah' sana--hehehe.... Alat-alat yang digunakan merupakan alat sekali pakai. Sepertinya dari plastik, bukan dari besi seperti ketika melepas IUD. Prosesnya sebentar. Dan rasanya hanya linu sedikit saja, enggak sampai membuat saya tidak nyaman.
Kekhawatiran saya sebelumnya jadi terasa konyol, hihihi.... Apalagi sebelum pulang dapat suvenir dari RSIA Humana Prima. Terus disambung ngemil batagor dan es goyobod di depan RS, hohoho....

Selanjutnya, saya tinggal mengambil hasilnya dua minggu kemudian. Kemarin suami saya sudah mengambil hasilnya. Alhamdulillah negatif, enggak ditemukan sel abnormal maupun sel ganas.

So, buat teman-teman perempuan yang sudah menikah tapi masih maju mundur untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear, enggak perlu ragu seperti saya. Ternyata sama sekali enggak mengerikan loh. Yuk, demi diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi :)
Begitu juga buat teman-teman laki-laki yang sudah menikah. Ajak istrinya untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear ya ;)